9/24/2015
Unknown
Perusahaan farmasi Otsuka sedang menggarap obat yang akan memastikan para pasien meminum obat mereka sesuai dengan petunjuk dokter. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Digital Trends,pil terobosan baru itu merupakan yang pertama di antara obat-obatan digital terbaru yang menggabungkan obat resep dengan teknologi sensor.
Otsuka telah mengembangkan obat antipsikotik populer Abilify dalam serangkaian percobaan untuk menguji obat-obatan digital baru. Dalam sistem ini, Otsuka menyisipkan chip kecil di dalam pil yang dapat dengan mudah dideteksi jika tertelan.
Sebuah aplikasi, yang dikembangkan perusahaan teknologi kesehatan California bernama Proteus, digunakan untuk mendeteksi pil dan memastikan bahwa pil tersebut telah ditelan pasien. Jika pasien gagal mengonsumsi obatnya, aplikasi itu akan memberitahukan hal ini kepada dokter.
Sistem sensor memanfaatkan sepotong kecil magnesium dan tembaga, yang ditempatkan di dalam pil. Ketika terjadi kontak antara logam tersebut dengan asam lambung, maka kedua bahan menghasilkan tegangan kecil yang dapat dideteksi sensor yang ditempatkan pada kulit tubuh pasien. Berikutnya sensor itu mengirimkan informasi kepada aplikasi Proteus di ponsel, yang kemudian berbagi data dengan dokter --jika diizinkan oleh pasien.
Food and Drug Administration --semacam Badan Pemeriksa Obat dan Makanan, BPOM-- telah menyetujui obat dan sistem sensor dalam dua aplikasi terpisah itu. Saat ini badan pemerintah di Amerika Serikat tersebut siap mengevaluasi keduanya bersama-sama menggunakan seperangkat standar agar memenuhi kelas baru obat-obatan berteknologi tinggi.
Meskipun sedang diuji dengan Abilify, chip besutan Proteus dan sensor sistem dapat bekerja dengan obat apa pun dan saat ini sedang dievaluasi dengan obat-obatan untuk diabetes dan tekanan darah tinggi. Jika disetujui, sistem ini bisa membuka pintu bagi obat-obatan digital dan juga membuka jalan bagi perusahaan lain untuk menggunakan sensor berbasis pil dengan cara baru.
Posted in: TECH NEWS
0 komentar:
Posting Komentar